Sekitar 2 bulan yang lalu, di suatu malam pada bulan Desember 2010.
Ntah apa, terasa terusik dengan suasan hati ku kala itu, tak tenang dan tak tau mengapa.
Kembali meneteskan cairan itu, hingga aku sadar kenapa malam itu begitu mengelisahkan, saat itu aku dilimpahkan oleh sebuah perasaan yang semakin kuat, perasaan merindu yang menggetarkan hati, perasaan kacau karna tak mengerti harus bagaimana.
Mungkin terkesan aneh..
Tapi malam itu, aku harus semakin sadar bahwa aku kembali merasakan sebuah perasaan yang di sebut "Jatuh Cinta"
Yeah..Allah give it to me..
Perasaan paling indah untuk setiap insan manusia, perasaan dimana menyukai bahkan menyayangi manusia lain setelah Sang Pecipta diri ini.
Sepintas aku bersyukur, karna bisa merasakan ada nya buih buih perasaan itu lagi.
Indah memang, tapi tak seindah adanya jika itu hanya tersimpan untuk hatiku sendiri..
Mengertikah? Saat itu aku tak bisa ungkapkan kepada siapapun, tak ada yang akan mengerti sudah sebesar apa perasaanku saat itu.
Terkesan berlebihan mungkin, tapi coba aku ikhlaskan untuk menyimpannya sendiri..
Menyimpannya dalam diamku,
Dan malam itu, akhirnya aku menumpahkan kembali untuk sebuah syair..
Cinta dalam diam
Aku tak mengetinya adanya,
bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,
mungkin cukup cintai ia dalam diam..
karena diamku adalah salah satu bukti cintaku padanya..
dengan tidak mengajakanya menyimpan rasa yang mungkin terlarang,
karena diamku memuliakan kesucian diri dan hatimu..
hanya saja aku tak mau merusak penjagaan hatinya terhadapku jika ini terungkap..
karena diamku bukti kesetiaanku padanya..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH pilihkan untukku..
ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan..
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah..
karena dalam diamku tersimpan kekuatan ..
kekuatan harapan ..
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintaku yang diam ini dapat berbicara dalam kehidupan nyata ..
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yanng berharap padanya ? :)
dan jika memang "cinta dalam diamku" ini tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam..
jika dia memang bukan milikku,
toh Allah, melalui waktu akan menghapus "cinta dalam diamku" ini dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ..
biarkan 'cinta dalam diamku' ini menjadi memori tersendiri dan sudut hatiku
menjadi rahasia antara aku dengan Sang Pemilik hatiku..
dan taukah kalian?
Allah Maha Pengasih
Allah Maha Penyayang
Allah Maha Mendengar
Semua yang ku tulis itu seakan tidak di biarkan terjadi terlalu lama oleh Allah, Dia seperti tak ingin aku menjalani hal itu.
Ya ku akui, rasanya tidak enak, tidak seperti menikmati air saat kita haus, melihat pelangi nan indah saat mood jelek.
Rasanya kaku, batu, rapuuhhhh banget, ntah ya, tidak tau mengapa.
Walau sesungguhnya aku mengawali keputusan hatiku yang seperti ini udah ikhlas banget, udah berfikir 'yaudahlah tak apa' karna saat itu masih berfikir kan CINTA ITU TAK HARUS SALING MEMILIKI.
Well, tapi esther bilang itu engga adil dan itu munafik. Hmm walau masih engga bisa berfikir kenapa, dia bilang sih itu sama aja nyakitin cinta itu sendiri, nyakitin hati kita sendiri.
Hmm okey, pernah ditengah hujan malam bulan januari, aku merasa, esther bener juga, rasanya sakiiiittt, jantung kamu, paru paru kamu, kaya di genggam keras dan ga dilepas, tersiksa bukan? Jadi berfikir ternyata mencintai saja tidaklah cukup. Yahh gitu deh, jadi makin berharap aku sama dia -.- hahahaha
But Now,
Dia !
Dia si "cintadalamdiam" ku itu..
Tidaklah lagi menjadi seperti apa yang aku gambarkan dalam syair itu.
Dia tidak lagi menjadi seperti itu.
Karna apa?
Hahahaha finally i meet him, i know him from a look of himself, real in front of my eyes :')
Diamku dan kesetiaanku seakan terbayar saat semua kata kata yang ia nyatakan tulus di depanku lengkap dengan semua tatapan menggambarkan sebesar apa ketulusan dan kesungguhan yang ia punya.
Sekarang, tak ada lagi penantian hati yang menggantung.
Semua jawaban sekarang pasti.
Aku tidak lagi "SINGLE BUT NOT AVAILABLE"
I'M IN A RELATIONSHIP..
With him, si cinta dalam diam ku..hmm tidak tidak -.- bukan lagi seperti itu panggilannya, dengan dia pangeran yang benar benar membuktikan kata kata ini benar untukku,
I'm not waiting for a prince. I'm waiting for the one who thinks i'm his princess..
Hahahahaha :D
Tapi, tidak berhenti di situ saja..
Ternyata aku masih harus berkorban untuknya.
Pengorbanan yang lebih menguji ketulusan dan kesetiaanku.
Hal yang akan mungkin akan terasa sulit pada awalnya.
Apakah itu?
Hm aku harus tetap menunggunya, tapi kali ini menanti sebagai seorang kekasih untuknya ^^
Dia masih harus meneruskan kuliahnya di sebrang pulau sana :')
Aku tau ini berat, tapi aku mau berusaha untuk kuat untuk nya dan untuk LONG DISTANCE RELATIONSHIP ini.
Berarti memang benar adanya, cinta itu
BUTUH PENGORBANAN
Dan kali ini, masalah jarak yang membentang antara setengah hatiku di jakarta dan setengah hatiku yang ia bawa ke padang. *agak di dramatisir ah tam*
Setelah sampai akhirnya aku memang harus menjalaninya, dengan semua ketulusan yang ada, dan akan selalu ku perjuangkan kesetiaan hati ini, walau kerinduan nya harus terkirim jauh sekali, tapi kita kuat bersama, kan put?
Jarak bukan lah masalah saat hati kita memang ada untuk mau ngejalanin rasa sayang ini
J
Dan lagi lagi, hanya ingin menumpahkannya dalam sebuah syairku.
Cinta dalam Jarak
Cinta dalam ruang jarak..
Melebar tak lintas arah, meluas terbukti tak rupa ukuran
Menjadi riasan wacana waktu terbalik dan menghimpit..
Waktu memisahkan kita dan rindu mengorbankan secerca harapan bertemu.
Melagukan melodi indah nan semu akan iringannya.
Menjadi harga mati untuk sekian jarak yang membentang,
Tak kuasa raga untuk bersambut dengan impian saat kita dipersatukan..
Mempersatukan jarak dan waktu dalam cinta yang berjarak,
Bukan tak mungkin untuk menjadi ada.
Tapi linglung yang menerpa raga..
Mengapa ada cinta dalam jarak?
Padahal cinta dalam jarak tak mengenal sapa yang terlihat raga
Itulah kadang cinta berkaca pada hati..
Wahai jarak, segeralah kau merapat beriringan dengan waktu.
Labuhkan sebuah harapan untuk singgah dalam benak pikiran untuk mencintai..
Oke yang pertama,
CINTA DALAM DIAM
Yang kedua
CINTA DALAM JARAK
Yang berikutnya, Cinta dalam apa???
*hahahahahahahahaha*
See yaa ^^
Hanya kamu dan untukmu ABDULLAH ARIEF SYAPUTRA :*
26 Februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar